Free download Menangkap Sel Ghulat - Kantor Media Wilayah Raqqah - Shafar 1436 H free photo or picture to be edited with GIMP online image editor

Download this photo Edit with GIMP online editor

Menangkap Sel Ghulat - Kantor Media Wilayah Raqqah - Shafar 1436 H

Name: Menangkap Sel Ghulat - Kantor Media Wilayah Raqqah - Shafar 1436 H
Brand: OffiDocs
SKU: 96061aba67f5e8af6884582c8f00e717
Availability: OnlineOnly
Rating: 4.55 (2821 reviews)

Ghulat. Ekstrimis. Berlebihan. Diselimuti hawa nafsu.

Orang-orang yang berlebihan dalam mengkafirkan.

Tanpa tabayyun dan tatsabbut.

Mengkafirkan semua orang tanpa kaidah. Tanpa perincian. Tanpa ilmu.

Orang-orang seperti inilah yang membuat citra Daulah Islamiyah menjadi buruk.

Tak bisa dipungkiri, Daulah Islam pernah disusupi oleh ghulat. Ketika deklarasi Daulah Islam, orang-orang ghuluw ini merasa memiliki wadah untuk menyebarkan aqidah sesatnya.

Salah satu masa-masa ghulat membuat makarnya, ada di video ini. Mereka adalah Sel (Kelompok) Ghulat Ilfir.

Kesesatannya yang paling menonjol adalah:

Mengkafirkan rakyat Daulah Islamiyah di Iraq dan Syam
Menghalalkan darah dan harta rakyat Daulah Islamiyah
Mengkafirkan pelaku maksiat seperti peminum khamr, pezina dan pencuri
Mengkafirkan Khalifah, Umara, Ulama, Bala Tentara Daulah Islamiyah karena:

- Menganggap rakyat Daulah sebagai saudara (yang para ghulat yakini sebagai musyrikin)

- Mengambil zakat dari rakyat Daulah (yang para ghulat yakini sebagai musyrikin)

Tidak sampai itu, tahun berikutnya, ghulat semakin ganas. Kali ini mereka berada di posisi terpenting, dengan taqiyyah dan kelicikannya mereka bisa mendapat posisi ini. Hingga berbuat zhalim dan melampaui batas.

Pada masa ini, Abu Maram dan kawan-kawan mengeluarkan pernyataan pengkafiran yang ekstrim. Yaitu pengkafiran secara berantai.

Karena kebodohan mereka akan pemahaman terhadap Pembatal Keislaman nomor 3 : "Barangsiapa tidak mengkafirkan orang kafir...". Sekali lagi, ini karena mereka menolak perincian, kaidah dan kehati-hatian dalam pengkafiran. Secara singkat: TANPA ILMU.

Juga hasil perilakunya yang keji itu, para ulama Daulah Islamiyah banyak yang dibantai oleh mereka melalui kerja sama dengan Koalisi Salibis.

Mereka membocorkan koordinat para tokoh Daulah yang lurus untuk diberi serangan udara oleh kuffar.

Akhirnya para tokoh yang lurus itu pun syahid (demikian kami menilainya, tetapi Allah-lah sebaik-baik penilai), seperti Syaikh Turki Al-Bin'ali, teman dekatnya dan juga orang yang sejalan dengan Syaikh Turki taqabbalahumullah.

Disinyalir ada dua kubu pemikiran dalam Daulah.

Kubu Syaikh Turki Al-Bin'ali

Dalam hal takfir, beliau selalu menggunakan kaidah perincian. Agar mencegah kerusakan yang ditimbulkan dan menghindari ambigu yang akan menjangkiti orang awam.

Anda bisa mengacu pada buku-buku lawas karya Ustadz Abu Sulaiman (Aman Abdurrahman) - fakkallahu asrah, Aqidah Daulah Islamiyah,

Kajian Ilmiah Berseri dalam Penjelasan Masalah-Masalah Manhaj,

Kitab Fiqh Nawazil karya Haji Abdullah (Khalifah Daulah Islamiyah hari ini) yang sering dibawakan dalam pengajaran oleh Syaikh Abu 'Ali Al-Anbari - taqabbalahullah.

Kubu Pro Al-Hazimi

Al Hazimi sebenarnya bukan orang di Daulah Islamiyah apalagi ulamanya. Tapi pemikirannya yang tak terdeteksi dibawa oleh pengikutnya yang yang berhijrah ke

Daulah Islamiyah.

Pemikiran sesatnya yang paling menonjol adalah Takfir Berantai Tanpa Ujung.

Mirisnya...

Pemikiran Hazimiyah ini dibawa oleh Abu Tsabitah a.k.a A*** via General Afro ke Indonesia. Dia membujuk Ustadz Abu Sulaiman (Aman Abdurrahman) - fakkallahu asrah untuk mengikuti pemikiran menyimpangnya dengan judul "aqidah Daulah yanng baru", pada akhirnya Al-Ustadz terkena syubhatnya dan berubah menjadi tidak merinci pelaku syirik akbar yang khafiy (samar-samar) hingga berlepas diri dari karya-karya tulisnya yang notabene dari Syaikh Al-Maqdisi.

Ini juga menjawab bahwa Ustadz Aman bukan berlepas diri dari Syaikh Al-Maqdisi karena perbedaan pendapat dalam pembakaran pilot Mu'adz Al-Kasasybeh.

Tetapi karena Ustadz Aman sudah "ditipu" oleh seorang ikhwan dari Daulah.

Tetapi orang yang "menipu" Al-Ustadz ini, sudah bertaubat dari pemikiran ekstrim sesatnya.

Yang kami khawatirkan...

adalah Ustadz Aman terus menerus dalam aqidah yang menyimpang hasil kejadian itu. Beliau ditahan di sel dengan keamanan bersistem maksimum, membuatnya sulit untuk mengetahui informasi ini dan sukar untuk mendapat akses untuk bertemu dengan ikhwan di luar yang akan membujuk Ustadz Aman untuk kembali ke pemahamannya yang dulu.

Perlu diketahui...

Bahwa pemikiran sesat karya ghulat tersebut sudah ditarik dari peredarannya.

Ditolak keras oleh Daulah Islamiyah karena bertentangan dengan aqidahnya.

Penolakan terhadap bayan ghulat tersebut dimuat dalam koran An-Naba edisi 98 berupa pemberitahuan akan dirilisnya bayan resmi Kajian Ilmiah Berseri dalam Penjelasan Masalah-Masalah Manhaj pada Muharram 1439 Hijriyah.

Dan sayangnya masih banyak orang yang terjangkit virus Khawarij ini. Berikut ini adalah orang-orangnya:

Menganggap intikhabat atau pemilu sebagai kesyirikan akbar yang zhahir (jelas), padahal ini adalah hal yang khafiy (samar-samar).

Mengapa samar? Karena tidak semua orang tahu akan hakikatnya.

Hakikat mencoblos adalah mengangkat para wakil rakyat sebagai tuhan-tuhan palsu yang menandingi Allah dalam membuat dan menetapkan hukum. Para wakil rakyat itu merampas rububiyah, uluhiyah dan asma wa shifat-nya Allah.

Pertanyaannya, apakah semua muslim langsung tahu akan hakikat pemilu yang syirik ini? Tentu tidak! Karena yang ada di benak mereka hanya, "Dengan kita mencoblos, kita akan sejahtera, harga BBM turun, sembako murah meriah dan akan mendapat bantuan tunjangan dalam beberapa periode."

Belum lagi, dari syubuhat para ulama s\u016b (jelek) - keledai ilmu - para da'i yang menyeru ke pintu jahannam, yaitu yang mengatakan perkataan sesat:

Pemilu itu halal, bahkan wajib.
Pemilu adalah bai'at terhadap penguasa yang sah
Demokrasi sama dengan syurã.
Sistem demokrasi boleh digunakan, karena darurat. [Apakah boleh berbuat kesyirikan dengan alasan darurat? Sekali-kali tidak! Membolehkannya berarti sama saja menghalalkan menikahi saudara kandung karena darurat.]
dan masih banyak lagi perkataan sesat dengan pencocokkan dalil yang dipaksakan atau mengada-ngada, yang hal itu pada kenyataannya menyelisihi guru-guru pendahulunya bahkan menyelisihi Rasulullâh shâlallahu 'alayhi wa sallam yang akhirnya membuat umat tersesat dan para thaghut bahagia.

Berbeda dengan syirik akbar yang zhahir seperti menyembah patung, yang merupakan hal yang harus diketahui secara pasti - tidak boleh tidak.

Maka jika ada orang yang bodoh akan hakikat pemilu adalah kesyirikan, lalu dia mencoblos. Daulah Islam masih mengudzurnya dengan udzur ketidaktahuan akan hakikat, bukan ketidaktahuan akan hukumnya.

Namun jika ada orang yang mencoblos, dia tahu hakikatnya bahwa perbuatan itu adalah mengangkat caleg yang menandingi Allah dalam hal tasyri', yaitu membuat hukum dan mengubah hal yang halal menjadi haram, hal yang haram menjadi halal. Maka tidak ada udzur.

Bahkan memfitnah ulama Daulah Islam yang dihormati.

Magister Jurusan Kesesatan dan Keekstriman

Kedunguannya membuat mereka bangga menjadi ghulat takfiri. Sungguh kedunguan tak bertepi.

Khawarij saat kemunculannya pun merasa ada di jalan yang benar, bahkan mereka rela dipotong-potong anggota tubuhnya oleh eksekutor, karena dengan kepedihannya itu, mereka mengira "kesyahidan"-nya akan lebih berkualitas di hadapan Allah.