RABANA, Alat Musik Pukul Orang Kaili

RABANA,

Alat Musik Pukul

Orang Kaili

Rabana sebagai membranophone orang Kaili di Sulawesi Tengah, yang dalam Indonesianya disebut Rebana. Proses pembuatan alat musik ini pada umumnya sama, terbuat dari kayu, kulit hewan dan rotan.

Ukuran Rabana bervariasi, demikian juga dengan nada yang dihasilkannya.

Rabana dalam perkembangannya di masyarakat Kaili, dipengaruhi oleh budaya Islam. Ia dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu religius pada perayaan dan hari besar keagamaan. Sampai saat ini, Rabana masih dijumpai dipelosok desa di etnik Kaili Sulawesi Tengah dan masyarakat menyebutnya dengan Musik Rabana. Dalam penjemputan tamu kehormatan, Rabana juga dimainkan.

Musik Rabana dimainkan oleh sekelompok pria atau wanita yang lengkap dengan penyanyinya. Jumlah pemain terdiri dari 7 sampai 13 orang. Posisi pemain berdiri sambil memegang Rabana dengan tangan kiri dan jari-jemari bagian kanan memukul-mukul penampang Rabana. Jenis pukulan tergantung pada pola ritme yang dimainkannya dalam mengiringi lagu. Rabana yang berkembang di masyarakat Kaili, umumnya dibuat dengan bahan :

* Penampang Rabana dari kulit kambing, sapi.

* Badan Rabana dari batang pohon kelapa.

* Lingkaran bawah dari rotan.

Penampang

Badan

Lingkaran

Dengan ukuran Rabana :

* Garis tengah atas 355 mm

* Tinggi 95 mm

* Garis tengah bawah 170 mm

* Tebal 20 mm