Prakata dan Daftar Bacaan
Ad
TAGS
Download or edit the free picture Prakata dan Daftar Bacaan for GIMP online editor. It is an image that is valid for other graphic or photo editors in OffiDocs such as Inkscape online and OpenOffice Draw online or LibreOffice online by OffiDocs.
Sambutan
Walikota Palu
B
adan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palu dan Yayasan Kebudayaan Sulawesi Tengah tahun 2000 mendapat kepercayaan untuk menerbitkan satu naskah yang berjudul :
Catatan Kritis \u201c PALU MENITI ZAMAN \u201c
Naskah ini merupakan hasil penulisan Masyhuddin H. Masyhuda yang telah dikerjakan dengan penuh kesungguhan sesuai dengan alur pemikirannya tentang perkembangan Kota Palu hingga saat ini. Namun demikian, tidak berarti bahwa hasil penulisan telah mencapai kesempurnaan, keterbatasan-keterbatasan yang menimbulkan kekurangan pastilah ada.
Untuk itu kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku Palu Meniti Zaman oleh Masyhuddin H. Masyhuda ini, saya menyambut dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih atas peran sertanya.
Saya berharap agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di wilayah Kota Palu, melalui data-data budaya yang ada dalam buku ini, dapat mengadakan evaluasi pembangunan berwawasan kebudayaan yang telah dicapai selama Kota Palu berdiri atau dalam lima tahun terakhir.
Kepada penerbit BAPPEDA Kota Palu dan YKST yang telah berhasil menerbitkan buku ini saya ucapkan terima kasih, dengan harapan agar tetap berusaha menginventarisir, mengolah dan menciptakan referensi pemicu bagi tumbuh dan berkembangnya kebudayaan di Sulawesi Tengah pada masa mendatang.
Palu, Juli 2000
Walikota Palu,
H. Rully A. Lamadjido, SH.
\t\t\t\t\t\t
Sambutan
Ketua BAPPEDA
Kota Palu
P
uji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas penerbitan perdana buku Palu Meniti Zaman oleh Masyhuddin H. Masyhuda. Penulis buku ini, telah menekuni kebudayaan khususnya kebudayaan Kaili, sejak tahun 1955 sampai sekarang.
Buku ini merupakan kumpulan catatan-catatan, naskah dan artikel yang ditulis dalam kurun waktu sekitar tujuh tahun (1991-1997). Karena ditulis untuk kepentingan, kesempatan, serta situasi dan kondisi yang berbeda-beda, maka tak terelakkan bila disana-sini terkadang ditemui pengulangan pokok pikiran. Tetapi, toh tetap dapat ditemui serta dicermati adanya perspektif pemikiran baru, tentang kebudayaan \u201ckita\u201d.
Data budaya yang tercakup dalam buku Palu Meniti Zaman ini, selain diperlukan oleh Badan Perencana Pembangunan Daerah, juga sangat bermanfaat bagi Dinas/Instansi serta berbagai pihak untuk dijadikan analisa kritis bagi perkembangan kebudayaan Sulawesi Tengah di masa datang.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Penulis, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menerbitkan karyanya sebagai seorang budayawan. Terima kasih kami sampaikan pula kepada YKST yang bersedia mengadakan karya ini, dan kami mengharapkan kerjasama untuk waktu yang akan datang akan terus ditingkatkan. Terima kasih.
Palu, Juli 2000
BAPPEDA Kota Palu
Ketua,
Ir. Maulidin Labalo, S.Sos.
\t\t\t\t\t\t\tNIP. 010 110 453
Pengantar
D
engan terbitnya buku Palu Meniti Zaman karya Masyhuddin H. Masyhuda, salah seorang budayawan dan sejarahwan Sulawesi Tengah yang terdiri dari 6 (enam) bagian oleh Yayasan Kebudayaan Sulawesi Tengah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotamadya Palu, maka tampaklah oleh kita peran yang diembannya dari zaman ke zaman.
Buku ini berisikan fakta-fakta, peristiwa atau kejadian yang dapat menggugah dan memberi informasi betapa dan bagaimana keberadaan pertumbuhan Palu, sejak tempo dulu hingga saat ini.
Oleh karena itu saya antar terbitnya buku Palu Meniti Zaman ini, dan saya menyampaikan penghargaan dan rasa bangga saya kepada saudara Masyhuddin H. Masyhuda pada karyanya ini.
Saya mempunyai penghargaan besar bahwa, dengan membaca buku ini kita dapat mengetahui kedudukan Kota Palu tempo dulu sampai sekarang yang telah menjadi Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah sejak tanggal 13 April 1964 lalu, dan menjadi Kotamadya Tingkat II Palu sejak tanggal 12 Oktober 1995.
Dengan demikian, kebijakan apa saja yang kita ambil terhadap Kota Palu, tentunya tidak boleh melupakan peran-peran yang telah dilakukan oleh Kota Palu sendiri.
Berbarengan dengan itu dalam pengembangan Kebudayaan Daerah Sulawesi Tengah, Kota Palu dan Lembah Palu telah menjadi kunci pusat pengembangan Kebudayaan Daerah Sulawesi Tengah. Betapa tidak, karena sejak tempo dulu baik awal masuknya agama Islam yang dibawa oleh Datokarama, kemudian pada masa pemerintahan raja-raja di lembah Palu yang telah menjalin hubungan dengan kerajaan di luar Sulawesi Tengah, maupun pada pergerakan kemerdekaan daerah lembah Palu, telah memperlihatkan suatu tempat aktivitas pengembangan Kebudayaan dari budaya-budaya etnik yang ada di Sulawesi Tengah.
Semoga kehadiran buku Palu Meniti Zaman ini, akan memberi makna yang besar bagi pengembangan Kebudayaan Daerah Sulawesi Tengah.
Prof. Drs. H. Tjatjo Thaha, Msi.
Pracetak
M
enurut perhitungannya BP Statistik, Sulawesi Tengah memiliki 6 Kabupaten dan 1 Kotamadya, merupakan daerah yang kaya akan potensi budaya. Namun dalam kenyataannya, dari 12 akar budaya yang berkembang itu amatlah sulit untuk dikelola. Dan berteori warisan leluhur, merupakan kata kunci \u2018terpenting\u2019 dalam usaha untuk menggali dan mengembangkannya. Masyhuddin H. Masyhuda sendiri, dalam karyanya Palu Meniti Zaman menawarkan uraian/analisis mengenai perkembangan budaya di Sulawesi Tengah secara historis, yakni ; Etnik dan Logat di Sulawesi Tengah, zaman Pra Sejarah, zaman Sejarah, zaman terjadinya Lembah Palu, zaman Kerajaan, zaman Penjajahan, Pergerakan dan zaman Kemerdekaan.
Bagian-bagian ini telah memberikan landasan moral untuk melakukan perlawanan terhadap kata kunci berteori warisan leluhur. Secara gamblang, bagian-bagian ini merupakan proses inventarisasi budaya di Sulawesi Tengah dan menjadikan referensi pemicu bagi analisa kritis lainnya.
Seperti diungkapkan Prof. Drs. H. Tjatjo Thaha, Msi., dalam salah satu media cetak lokal, September 1995 : \u201cperan lembaga-lembaga kebudayaan perlu ditingkatkan lagi, misalnya merasa perlu menjual produk budaya daerah ke mancanegara atau setidak-tidaknya mengajukan pada pemerintah, Pahlawan daerah kita ke tingkat nasional. Tentu ada kriteria sendiri. Tapi kita orang daerah di Sulawesi Tengah ini, harus berani mengajukan bahwa ini layak dan meyakinkan pemerintah pusat. Tapi selama ini tidak ada. Bagaimana bisa ada keputusan itu, selama tidak ada keberanian\u201d.
Sesudah terpecahkan kata kunci berteori warisan leluhur di Sulawesi Tengah, timbul pertanyaan akankah berguna usaha-usaha membaca dan memahami, catatan-catatan M. H. Masyhuda, seperti yang sedang Anda baca ini ?
Untuk menjawab pertanyaan tentang manfaat, membalik-balik halaman pada karya Masyhuddin H. Masyhuda, Palu Meniti Zaman yang ternyata sangat kaya, namun sukar dipahami dan seolah hanya kompatibel dengan kondisi sejarah ketika M. H. Masyhuda produktif, yaitu pada tahun 1955-1991, kita dapat menjawabnya, melalui ungkapan seorang seniman/aktor dan pimpinan sebuah lembaga kebudayaan di Jakarta, Ray Sahetapy, Juni 1995 : \u201csaya tak habis pikir akan kekayaan budaya yang dimiliki Sulawesi Tengah. Daerah ini memang sangat kaya. Saya senang dialoq dan begitu tertarik dengan koleksi M. H. Masyhuda, terutama beberapa seri buku Games And Dance Central Celebes yang berbahasa Inggris dan beberapa buku lainnya yang menggunakan bahasa Belanda\u201d.
Sementara itu, agar tidak terantuk pada batu yang sama, seperti terpecahkan kata kunci berteori warisan leluhur, alias jatuh terperangkap pada pertanyaan berguna-tidaknya membaca, padahal usaha-usaha mulanya dimaksud untuk menyusun strategi, pendekatan dan sistem inventarisasi awal, sebagai usaha-usaha mulia mentransfer proses sejarah dari kebudayaan lama, menuju peradaban baru untuk memahami masa kekinian kita.
Akhirnya, catatan-catatan pada prakata ini diharapkan dapat memberi bekal konteks analisa kritis, dalam artian dapat menjadi kawan diskusi atau referensi, bagi usaha-usaha serius memahami kebudayaan kita, maupun untuk usaha-usaha sama pada konsep-konsep praktisi budayawan lokal seperti Indra B. Wumbu, Rusdy Toana, Tjatjo Thaha, Andi Mas Ulun La Parenrengi Lamarauna, Junus Sunusi dan atau bahkan M. Dj. Abdullah.
YKST, Koord. Penerbitan
Daftar Isi
SAMBUTAN WALIKOTA PALU - iii
SAMBUTAN KETUA BAPPEDA KOTA PALU - iv
PENGANTAR - v
PRACETAK \u2013 vi
DAFTAR ISI - vii
Bagian Pendahuluan : ETNIS DAN LOGAT DI SULAWESI TENGAH
Penelitian Bahasa - 8
Perkembangan Bahasa - 16
Bahasa-Bahasa - 18
Etnis dan Logat - 20
Bagian I : ZAMAN PRA SEJARAH
Zaman Paleolithicum - 23
Zaman Mezolithicum - 26
Zaman Megalithicum - 27
Zaman Migrasi - 28
Zaman To Manuru - 30
Bagian II : ZAMAN SEJARAH (ZAMAN KLASIK DAN SAVERIGADING)
Zaman Sejarah - 36
Zaman Klasik - 38
Zaman Kerajaan - 40
Zaman Saverigading - 54
Bagian III : ZAMAN TERJADINYA LEMBAH PALU TANAH KAILI
Terjadinya Lembah Palu - 63
Turunnya Masyarakat Pegunungan Ke Lembah \u2013 71
Bagian IV : ZAMAN PERMULAAN MAGAU DAN ISLAM DI PALU
Permulaan Magau - 84
Masuk dan Berkembangnya Islam - 92
Pijakan Pertama Alb. C. Kruyt \u2013 100
Bagian V : ZAMAN PENJAJAHAN, PERGERAKAN DAN REVOLUSI FISIK
Penjajahan dan Pergerakan - 111
Revolusi Fisik - 126
Bagian VI : ZAMAN KEMERDEKAAN DAN PEMERINTAHAN DI PALU
Sulteng dan Kemerdekaan - 130
Palu dan Kemerdekaan \u2013 137
Palu dan Pemerintahannya \u2013 149
DAFTAR BACAAN \u2013 156
Daftar Bacaan
Alb. C. Kruyt. 1938. De West Toradjass Op Midden-Celebes. Uitgevers : Amsterdam.
____________. 1898. Van Poso Naar Parigi En Lindeoe.
Andi Mas Ulun La Parenrengi Lamarauna. 1992. Sejarah Terbentuknya Daerah Tingkat II Donggala. Yayasan Pudjananti Indonesia : Palu.
Bernet Kempers. 1959. Ancient Indonesia Art. Bosch.
Daeng Patiro Laintagoa. 1982. Sejarah Indonesia. Untad : Palu.
F.D.K. Bosch. 1933. Het Brosen Budha-Beeld van Celebes westkust. TBG-73.
G. Coedes. 1949. Les Etat Hindoneses d\u2019Indochine et d\u2019Indonesie.
Indra B. Wumbu, dkk. 1973. Naskah Penggalian Kesenian di Sulawesi Tengah. P & K : Palu.
Kebijaksanaan KONKER. 1969. Direktorat Bahasa dan Kesustraan Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Yokyakarta.
Mattulada. 1991. Antropologi Indonesia. Gagasan. No. 48 Tahun XV Januari-April : Palu.
M. Masyhuda. 1971. Bahasa Kaili Pamona. Yayasan Kebudayaan Sulawesi Tengah : Palu.
____________. 1994. Bunga Rampai Arkeologi di Sulawesi Tengah I. Yayasan Kebudayaan Sulawesi Tengah : Palu.
Majalah Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia. Oktober 1964. Jilid II Nomor 3. Yayasan Penerbitan Karya Sastra, Ikatan Sarjana Sastra Indonesia dengan Bantuan Departemen Urusan Research Nasional : Jakarta.
MJ. Abdullah. 1975. Mengenal Tanah Kaili. Bapparda Sulteng : Palu.
N.J. Kron. 1931. Hindoe, Javaasche Geschiedenis.
Syahruddin Kasseng, dkk. 1978. Bahasa-Bahasa di Sulawesi Tengah. Depdikbud: Palu.
Valentijn. 1724. Oud Osst India "Menyebut Tentang Palu dan Biromaru".
Wiyono Yudoseputro. 1986. Ilmu dan Teknologi. Tempo 15 November: Jakarta.
Catatan Kritis
Palu Meniti Zaman
Masyhuddin H. Masyhuda
Judul Buku Asli
Palu Meniti Zaman dalam Fragmen
Yayasan Kebudayaan Sulawesi Tengah. Palu: 1997.
Program Ide
Drs. Pasaulolo Dg. Malindu
Mohammad Askari, SH
Program Realisator
Pracetak: Ichsan Masyhuda, S.Sos.
Koord. Penerbitan YKST. April 1999.
Cetak: Drs. Andi Syamsuddin
BAPPEDA Kodya Palu. Juli 2000
Cover Tata Letak / Desain
Moh. Yasin Baculu, S.Sos.
Andi Fahrizal, S.Sos.
Dokumentasi Publik
Jambrin Abubakar
Penerbit
Kerjasama YKST dengan BAPPEDA
Kotamadya Palu - Sulawesi Tengah
Free picture Prakata dan Daftar Bacaan integrated with the OffiDocs web apps




























